Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti dengan menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Namun salah satu TPS di Kota Blitar tiba-tiba justru ditinggalkan oleh seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)-nya.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya menerangkan, berdasarkan data KPU Kota Blitar ada sekitar 33 orang yang mengundurkan diri sebagai anggota KPPS.
Puluhan orang tersebut mengundurkan diri sebelum dilantik.
Jumlah tersbut, kata Rangga, merupakan rekapitulasi anggota KPPS yang mengundurkan diri sejak dari pengumuman penerimaan, screening kesehatan, hingga saat ini.
Namun yang menjadi sorotan yakni ada satu TPS di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, yang seluruh petugas KPPS-nya mengundurkan diri secara bersamaan.
“Kalau alasannya ada yang ternyata memiliki riwayat penyakit, dan ada yang mendapatkan pekerjaan lain. Kemudian ada juga yang setelah kita telusuri ternyata tidak kuat atau sanggup dengan pekerjaan yang nanti dilakukan,” jelas Rangga, Kamis (18/1/2024).
Menurut Rangga, mundurnya anggota KPPS dalam satu TPS ini tidak menjadi masalah. Sebab, pihaknya telah mengisi kekosongan tersebut dengan calon anggota KPPS yang sebelumnya berada di barisan cadangan.
Kalau dari kami proses pengunduran diri tidak jadi soal, karena ada cadangan dan sekarang sudah lengkap untuk plotingnya,” terangnya.
Rangga menambahkan, KPU Kota Blitar tidak akan ambil pusing dengan adanya anggota KPPS yang mengundurkan diri. Selain itu, pihak KPU juga tengah mempersiapkan proses pelantikan anggota KPPS.
“Tetap jalan untuk kegiatan lain, karena bukan masalah besar. Kami sedang persiapan untuk pelantikan KPPS tanggal 25 Januari nanti, sehari sebelum itu akan dibuatkan SK,” tandasnya.
Sebagai informasi, jumlah KPPS yang disiapkan oleh KPU Kota Blitar yakni sekitar 3.059 orang. Ribuan anggota KPPS itu akan ditempatkan di 437 TPS, yang termasuk TPS khusus di Lapas.