Diduga Gelapkan 16 Ribu Liter BBM Bersubsidi, Mandor SPBU di Pelem Kediri Dilaporkan ke Polisi



Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, kehilangan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang sudah dipesan dari Pertamina sebanyak 16.000 liter.

BBM bersubsidi sebanyak 16.000 liter atau setara Rp226.202.578 itu diduga hilang karena dipindahkan atau digelapkan oleh oknum petugas SPBU di Pelem, Kediri, tersebut.

 Kepala Administrasi SPBU Pelem, Jepi Nurul Aini, melalui penasihat hukumnya, Eko Budiono, telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Oknum karyawan SPBU yang menjabat sebagai mandor berinisial DC, diduga menggelapkan BBM. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Kediri pada Kamis (29/11/2024) kemarin.

“Itu kejadiannya diketahui tanggal 18 November 2024, terus dilaporkan polisi dibuat LP terbit tanggal 29 November 2024 di Polres Pare,” kata Eko saat dikonfirmasi METARA, Sabtu (30/11/2024).

Eko menceritakan, kasus penggelapan BBM tersebut diketahui pada 18 November 2024, saat pihak SPBU mengecek laporan penjualan.

Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan selisih atau kehilangan delivery order (DO) pertalite sebesar 16.000 liter.

Setelah ditanyakan kepada terlapor yakni mandor SPBU setempat, BBM bersubsidi tersebut telah dijual ke SPBU daerah lain dengan harga lebih murah.

Dalam mejalankan aksinya, terlapor juga membawa nota DO tersebut, sehingga tidak masuk ke bagian administrasi SPBU Pelem.

Padahal DO tersebut sudah dibayarkan lunas ke Pertamina, sehingga SPBU Pelem rugi sebesar Rp226.202.578.

“Menurut pelapor, pertalite itu dijual dengan harga murah. Terlapor menerima uang sekitar Rp120-an juta dari penjualan itu,” jelas Eko.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama, mengakui telah menerima laporan tersebut dan sedang melakukan penyelidikan.

“Laporan sudah diterima oleh Polres Kediri dan akan ditindaklanjuti,” tutur Fauzi.




Penulis: Anis
Editor: Moch Hadi









dikutip dari METARA NEWS MNN GROUP