Wujud Kompensasi Atas Emisi Gas Karbon, Bupati Trenggalek Turun Tanam Pohon

 






    ==>Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melakukan aksi tanam pohon di Desa Wisata Kali Temon, Desa Ngares, Kabupaten Trenggalek, Senin (10/01). Gerakan menanam pohon ini sebagai upaya mewujudkan kompensasi atas emisi gas karbon yang dihasilkan dari aktivitas manusia.

“Hari ini kita memperingati hari penanaman sejuta pohon sedunia, sekaligus kita sosialisasikan surat edaran bupati terkait dengan kewajiban donasi bambu bagi seluruh masyarakat Trenggalek,” ungkap Bupati Arifin usai menanam pohon di Desa Wisata Kali Temon.

Rencananya, kompensasi atau kewajiban donasi penanaman pohon ini akan diwajibkan kepada seluruh warga masyarakat yang ada. Hal itu menyikapi perubahan iklim yang terjadi saat ini. Sekaligus sebagai upaya mitigasi kejadian bencana yang lebih besar.

Kendati demikian, bupati juga wajib satu tahun tanam 50 pohon. “Kemudian wakil bupati 40 pohon, selanjutnya sekretaris daerah (sekda), OPD,  sampai masyarakat umum, setidaknya kita himbau setiap orang menanam 1 pohon setiap tahunnya,” sarannya.

Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk mengatasi satu perubahan iklim dan dengan bagaimana mengurangi emisi polusi dengan cara seperti ini.  Kedua, tentu ini bisa menjadi cara kita untuk menghindari diri dari resiko bencana yang lebih besar.

“Kita memitigasi resiko bencana, contoh nanti kalau di daerah lereng, kalau nggak ada vegetasinya tentu sedimennya gampang jatuh. Gampang longsor maka perlu diberi tanaman apakah itu bambu, ataukah itu tanaman yang lainnya,”

Sama juga seperti di daerah pesisir yang rawan abrasi, di mana bibir pantainya semakin lama semakin menjorok-menjorok ke sisi darat. “Tentu nanti bisa mengganggu aktivitas masyarakat setempat atau budidaya masyarakat di sekitar sana maka perlu diberi Green Belt,” lanjutnya.

Sehingga untuk mitigasi bencana, kata bupati, selain perubahan iklim, ada peristiwa-peristiwa lain yang akan terjadi. “Yang ketiga, bisa sebagai sarana pengungkit ekonomi juga, kalau wilayahnya asri, bersih tentu bisa kita angkat untuk wisata,” jelasnya.

Kemudian, masih kata bupati, untuk hasil pokoknya, hasil buah juga bisa digunakan untuk kerajinan dan sebagainya. Seperti bambu, itu mungkin contoh-contoh nanti yang bisa dibuat laverage.

dikutip dari mnn.co.id

Contact

SALAM PERS

Terima Kasih Sudah Berkunjung Ke Gemaskarwilis.com semoga Konten Yang Kami Sajika Bermanfaat. kritik Dan Saran Bisa Tinggalkan Jejak Di Sosmed Kami.

Alamat:

Jl. Mojomulyo Rt18/08 Ds. Suluk Kec. Dolopo Kab. Madiun

Jam Lyanan:

Senin-Sabtu 08:00-16:00

telepon:

081335790947

Cari Blog Ini

Pages